Jalin Kerjasama antar Perguruan Pencak Silat, PERSINAS ASAD Kunjungi Pagar Nusa

Jakarta (15/5). Pengurus Besar Perguruan Pencak Silat Nasional (PERSINAS) ASAD mengunjungi Perguruan Pencak Silat Pagar Nusa, pada Rabu (15/5), di Gedung Pengurus Besar Nahdatul Ulama, Jakarta. Kunjungan tersebut digelar sebagai ajang untuk mempererat tali persaudaraan antar perguruan pencak silat.

Dalam kunjungannya, Ketua PB PERSINAS ASAD, Teddy Suratmadji mengungkapkan melalui kunjungannya tersebut, PERSINAS ASAD dan Pagar Nusa bisa saling berdiskusi melestarikan pencak silat sebagai budaya leluhur bangsa.

“Kunjungan silaturahim antar perguruan, ini pertemuan pertama, untuk mengenal satu sama lain dan karena kita memiliki persamaan untuk memajukan atau membina membangun bangsa lewat pencak silat,” ungkapnya.

Menurut Teddy, meski antara PERSINAS ASAD dan Pagar Nusa memiliki orientasi pengembangan pecak silat yang berbeda, namun keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni mengembangkan pencak silat sebagai warisan seni beladiri asli Indonesia.

“Dari pertemuan ini kami akan kerjasama untuk memajukan pencak silat, sehingga bisa saling bertukar ilmu, pengalaman, dan sebagainya, karena ASAD lebih berorientasi ke pencak silat prestasi, kemudaian bersama dengan Pagar Nusa yang lebih berfokus pada pencak silat tradisi itu akan lebih baik untuk memajukan pencak silat,” lanjutnya.

Dalam pertemuan itu, ia juga mengajak generasi muda untuk turut melestarikan pencak silat. Menurutnya, pencak silat kini bukan hanya sebagai sarana beladiri dan warisan budaya, namun pencak silat bisa menjadi jalan yang tepat untuk menggapai masa depan yang cerah bagi generasi muda.

“Sekarang ini sebagai pesilat sudah bisa menjadi karir, banyak pesilat yang cemerlang karirnya lewat prestasi pencak silat,” tekannya.

Senada, Ketua Umum Pagar Nusa, Muchamad Nabil Harun mengungkapkan selain bisa menjadi jalan menggapai masa depan yang cerah, pencak silat juga bisa menjadi sarana pembinaan karakter anak bangsa.

“Dengan belajar pencak silat mengajarkan banyak filosofi kehidupan. Bagaimana seseorang bisa belajar tentang tatakrama yang baik, memiliki disiplin yang baik. Kedua itu merupakan dua kunci utama dalam kehidupan,” tutupnya.

Pria yang akrab disapa Gus Nabil itu berharap pertemuan dengan PERSINAS ASAD dapat menjadi ajang untuk saling bertukar pikiran, wawasan, dan pengetahuan dalam mengembangkan pencak silat, “Masing-masing dari kami memiliki keunggulan yang berbeda, sehingga sangat dan harus ditukar,” tanggapnya.

Ia berharap dapat kembali menjalin diskusi dengan PB PERSINAS ASAD untuk saling bekerjasama melestarikan pencak silat, ”Akan sangat banyak hal yang bisa dikerjasamakan, dan kami akan melakukan kunjungan balasan ke PB PERSINAS ASAD dengan tumpukan diskusi yang masih banyak,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *