Silaturrahim Syawal PERSINAS ASAD, Menjaga Persaudaran dengan Nilai-Nilai Luhur

Jakarta (20/5). Sesepuh Pencak Silat Mayjen TNI (Purn.) Eddie Marzuki Nalapraya berpesan pada para pesilat agar menjaga persatuan dan mengedepankan budi pekerti luhur yang baik.

Hal ini ia sampaikan pada perhelatanan Silaturrahim Syawal Pencak Silat Indonesia yang dihelat oleh Pengurus Besar PERSINAS ASAD, di Padepokan PB PERSINAS ASAD, Ponpes Minhajurrosyiddin, Jakarta, pada Minggu, 20 Mei 2023.

Eddie Marzuki Nalapraya mengingatkan perguruan-perguran pencak silat, agar tidak berkonflik karena masalah sepele. Banyak pengalaman dari perguruan-perguruan yang terpecah belah karena ego masing-masing. Pencak silat itu budaya yang seharusnya dipertahankan dan ditingkatkan beserta aspek-aspek luhurnya.

“Misal sebelum latihan itu kita mengaji dulu supaya akhlak baik dan tidak narkoba. Setelah itu, kita melatih fisik hingga memperoleh ketahanan jasmani. Ini disebut aspek mental dan fisik. Lalu soal aspek security dan aspek prosperity.  Kedua aspek ini bisa menunjang ketahanan nasional,” katanya. 

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang menjabat periode 1984-1987 itu juga menambahkan, pesilat harus memiliki hati yang bersih dan memegang teguh kejujuran. Anggota pencak silat sekarang juga harus punya semangat yang lebih tinggi lagi.

“Dulu silat dibilang olahraga kampungan, Namun sekarang bisa mengharumkan nama bangsa. Saya bangga dengan tamu yang hadir telah sukses di dunia pencak silat.  Mari kita jadikan Silaturrahim Syawal tradisi pencak silat yang tidak boleh kita lupakan,” katanya.

Sementara itu Ketua Harian PB IPSI, Beny Gautama Sumarsono yang juga memberikan sambutan, bangga dengan keberhasilan Pesilat Pencak Silat Indonesia yang berhasil menyabet 16 medali di Sea Games Kamboja 2023. Dengan budi luhur, pemersatu yang menjadi nilai utama dalam keberhasilan. Tanpa persatuan, Budi luhur, dan komunikasi yang baik, tentun saja keberhasilan itu tidak akan terwujud. 

“Peraih Medali emas dari Perguruan PERSINAS ASAD, Khoirudin Mustakim menjadi pesilat terbaik. Ini berkat kepemimpinan Bapak Agus Susarso, pelatih, dan sesepuh PERSINAS ASAD yang mendidik dan memberi motivasi yang baik untuk anak-anak didik. Saya harapkan kebersamaan ini bisa terjalin untuk seluruh perguruan besar dan perguruan historis,” katanya.

Lebih lanjut Beny Gautama Sumarsono juga mengajak perguruan yang ada diluar PB IPSI bekerjasama memasyarakatkan pencak silat, baik itu di dalam negeri maupun kancah Internasional. PB IPSI akan mengakomodir perguruan-perguruan yang belum memiliki AD/ART agar bisa diterima kepengurusan IPSI di daerah.

“Saya apresiasi yang setinggi-tingginya pada para pengurus PB ASAD ini yang semakin besar. Tolong berbagi ilmunya. Target kedepan, bagaimana pencak silat bisa dibanggakan di ajang Olympic dan ajang internasional lainnya. Mari seruluh perguruan pencak silat mempromosikan pencak silat yang berbudi luhur. Jangan sampai ada perseteruan,” katanya. 

Ketua Umum PB PERSINAS ASAD, Brigjen TNI (Pur) H. Agus Susarso dalam sambutannya menjelaskan, perhelatan dengan tema “Pendekar Berkarakter Luhur Pusaka Pemersatu Bangsa” itu mengundang 10 Perguruan Historis,  5 Perguruan Anggota PB IPSI, dan perguruan lokal di Jabodetabek.

“Di Silaturrahim Syawal, kita mengundang para tokoh-tokoh perguruan. Paling tidak dia mempunyai pemahanan yang sama denganyang kita harapkan. Kita ingin organisasi terbina, terjaga, dan terpelihara, serta di mata masyarakat memiliki kontribusi yang baik,” katanya.

Menurut Agus Susarso, PB PERSINAS ASAD memamandang bahwa perguruan lokal maupun yang ada di luar perguruan PB IPSI perlu diwadahi dan diberi ruang. Mereka adalah aset budaya bangsa. Mereka dengan senang hati menampilkan ilmunya dihadapan perguruan besar dan bangga.

“Kami mengundang tidak hanya perguruan histrois dan perguruan besar. Hari ini kita mengundang perguruan silat lokal. Mereka kita beri kesempatan untuk menampilkan silat agar tidak terabaikan. Kami berterimakasih atas kehadiran kawan-kawan perguruan. Mari kita jadikan Padepokan PERSINAS ASAD menjadi rumah persatuan antar sesama perguruan silat,” ujarnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *